Asmara dan Persoalan Pribadi Penyebab Pembunuhan Berantai di Pariaman
Tabloidbijak.co - Tiga korban dugaan pembunuhan oleh pelaku mutilasi yang ditangkap di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, ternyata memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Ketiganya pernah tercatat sebagai mahasiswi di STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan (STIE KBP) Padang.
Mereka adalah Siska Oktavia Rusdi (23) atau Cika, Adek Gustiana (24), dan Septia Adinda (25). Nama terakhir disebut pernah berkuliah di kampus yang sama, meskipun belakangan diketahui tidak lagi aktif sebagai mahasiswa.
Hal tersebut disampaikan oleh Putri, rekan dekat Septia Adinda, saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Padang, Rabu (18/06/2025). Ia menjelaskan bahwa aktivitas harian Dinda lebih banyak di rumah atau bersama teman.
“Dia memang tidak sedang kuliah, tapi dulu pernah kuliah di STIE KBP Padang,” ujar Putri.
Sebelumnya, dua nama lain Cika dan Adek dilaporkan hilang sejak Sabtu (13/01/2024). Mereka berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke Kota Padang dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio M3 warna merah hitam, bernomor polisi BA 4292 FE.
Sebelas hari kemudian, sepeda motor itu ditemukan seorang petani di sekitar Kampus MTI Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Namun, keduanya tidak pernah ditemukan hingga lebih dari satu tahun kemudian.
Dalam pengakuannya, pelaku menyebut motif pembunuhan terhadap Cika dan Adek dilatarbelakangi persoalan pribadi.
“Pelaku menyebut dirinya menjalin hubungan asmara dengan Cika, namun merasa dikhianati karena Cika berselingkuh,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir Kamis (19/6/2025).
Lebih jauh, pelaku menuduh Adek sebagai sosok yang ‘mengajari’ Cika berselingkuh. Menurutnya, perkenalan itu terjadi saat keduanya mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Atas dasar kecemburuan dan kemarahan itu, pelaku mengaku menghabisi nyawa dua mahasiswi tersebut. (*)
No comments