Nasib Tragis Mata Hari, Mata-mata dari Indonesia
Tabloidbijak.co - Dilansir dari Intisari, kisah tragis Mata Hari, penari erotis sekaligus ratunya mata-mata selama Perang Dunia, pernah tinggal di Malang.
Bagi kebanyakan orang nama Mata Hari masih diingat sebagai ratunya mata-mata, wanita pemikat laki-laki yang menjual rahasia-rahasia militer kepada musuh. Tetapi di tahun-tahun belakangan timbul banyak keraguan tentang peranan sebenarnya yang pernah dijalankan oleh penari eksotis yang bernama Indonesia ini.
Apakah Mata Hari bukan hanya kambing hitam pejabat-pejabat Perancis untuk menyembunyikan kegagalan-kegagalan di bidang militer di belakang kisah-kisah mata-mata yang dahsyat-dahsyat?
Walaupun dunia mengenalnya sebagai Mata Hari, namanya tercatat resmi di kota kelahirannya Leeuwarden, sebagai Margaretha Geertruida Zelle, lahir pada tanggal 7 Agustus 1876.
Waktu umur enambelas tahun Greetje (demikian nama panggilannya sehari-hari) sudah membuat heboh, karena dikeluarkan dari SGTK Leiden sebab pengurus sekolah mengetahui bahwa "ada main" antara si siswa dengan direktur sekolah.
Greetje pindah ke Leiden sesudah ibunya meninggal. Setelah affair dengan direktur sekolah itu ia pindah lagi ke Den Haag, tempat Greetje berkenalan dengan seorang kapten KNIL Rudolf MacLeod dalam tahun 1894.
Waktu itu MacLeod sedang cuti sakit di negeri Belanda; ia memasang iklan perkenalan di koran De Telegraaf. Seminggu kemudian Greetje sudah bertunangan dengan MacLeod.
Dalam 1897 keluarga MacLeod, yang sementara itu telah bertambah dengan seorang anak Iaki-laki bernama Norman John, berangkat ke Hindia Belanda. Mereka ditempatkan di Malang. Dalam tahun 1899 anak mereka konon meninggal karena diracuni oleh seorang pembantu rumah tangganya; tiga tahun kemudian keluarga itu kembali ke Nederland.
Rupanya waktu di Malang Greetje telah berkenalan dengan tarian Jawa. Di tahun 1902 keluarga ini tinggal di Amsterdam, tak lama kemudian pindah lagi ke Velp, di mana ketegangan-ketegangan dalam hidup perkawinan mereka makin memuncak.
Menurut pemilik pension tempat tinggal mereka, "nyonya MacLeod banyak bergaul dengan laki-laki lain, suaminya berteriak dan memaki-maki tak henti-hentinya."
Dalam tahun ini pernikahan mereka dinyatakan putus oleh pengadilan Arnhem. Akhir 1902 Greetje menuju ke Rotterdam untuk ikut main dalam kabaret Koos Speenhoff. Kemudian Greetje berangkat ke Paris, seorang diri, tanpa uang.
Beberapa bulan kemudian ia sudah kembali lagi, karena rupanya mengalami kegagalan di sana. Tetapi rupanya daya tarik kota Paris terlalu besar baginya, sehingga tahun itu juga Greetje MacLeod kembali lagi ke kota cahaya itu.
Secara tiba-tiba dalam tahun 1904 seluruh Eropah gempar oleh munculnya Mata Hari yang disebut sebagai penari telanjang pertama di benua ini.
Bahkan surat kabar serius Le Temps memujinya untuk 'pertunjukan yang berseni'. Greetje MacLeod-Zelle telah menjelma menjadi bintang baru di langit Paris: di Amerika ia memberikan pertunjukan kepada keluarga Rothschild, ia mengadakan turne ke Monte Carlo, Wina, Berlin, London dan Madrid, muncul dalam pertunjukan-pertunjukan amal dan dijamu oleh jenderal-jenderal dan menteri-menteri.
Dia menikmati kedudukannya sebagai wanita yang paling diinginkan pria di Paris. Kota Paris yang gembira dalam tahun 1905, di mana kaum laki-laki menyampaikan pujian kepada isteri-isterinya yang terikat kuat-kuat dalam korset mereka lalu di belakang mereka berganti dari satu maitresse kepada yang lain.
Mata Hari merupakan salah seorang maitresse di kalangan tokoh-tokoh terkemuka. Tetapi hanya sedikit saja yang mengetahui asal-usul Mata Hari yang sebenarnya, karena dia hanya dikenal sebagai "penari Timur yang gemerlapan dengan berlian", yang menari di teater atau klab malam terkemuka, antaranya di Folies Bergeres.
Kalau kita perhatikan foto-fotonya, Mata Hari yang termashur itu bukanlah termasuk wanita yang sangat cantik, wajahnya bukan termasuk yang dikatakan "membuat seribu kapal berlayar". Juga bentuk tubuhnya tak istimewa, bahkan ada penulis yang menyatakan bahwa "tubuhnya tak bagus, terlalu krempeng, dadanya kecil".
Bahkan konon ia tak pernah menanggalkan seluruh BH-nya biarpun seberapa mininya juga, karena alasan tertentu. Mungkin pribadinya memang sangat mempesonakan, mempunyai gaya magnet pada laki-laki.
Boleh jadi juga karena pandainya berkhayal, dia berhasil menyelubungi dirinya dengan segala cerita-cerita, sehingga memberikan gambaran seorang penari Timur yang eksotis dan penusukan misteri.
No comments