Tiong May Cay Pakpahan Ditemukan Tak Bernyawa di Pasie Nan Tigo Padang
Mayat mengambang d Pasia nan Tigo jenis kelamin laki2, 10 kilo dari pantai Ujung Batu. Saat ini mayat sedang d amankan oleh nelayan. TIM SAR menjemput mayat tsb karena Kapal Nelayan tsb sdh ada muatan ikan.
Tabloidbijak.co - Tiong May Cay Pakpahan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah sebelumnya dilaporkan hilang akibat diduga terseret ombak di kawasan Pantai Ujung Batu Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar).
Korban yang berprofesi sebagai penyiar radio di Radio Suara Sejahtera Padang tersebut merupakan warga asal Tangerang, Banten.
Penemuan jasad korban diketahui pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 10.25 WIB. Tim SAR gabungan menemukan tubuh korban sekitar 4,32 mil laut dari lokasi awal kejadian (Last Known Position/LKP) dengan koordinat 0°53'18.69"S - 100°14'42.18"E.
Setelah ditemukan, korban segera dievakuasi ke RS Bhayangkara Padang dalam kondisi meninggal dunia.
Sebelumnya, korban dilaporkan hilang sejak Minggu (3/8/2025) setelah pamit dari kantornya untuk mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Namun, hingga larut malam, korban tak kunjung kembali dan tidak dapat dihubungi oleh rekan-rekannya," kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik.
Pagi hari, Senin (4/8/2025) sekitar pukul 07.30 WIB, Supriadi, seorang anggota Polri, tengah berolahraga di kawasan Pantai Ujung Batu ketika ia melihat sepasang sandal jepit warna hijau-putih dan sebuah ponsel yang tergeletak di bibir pantai.
Sementara tim kedua melakukan pencarian di sepanjang bibir pantai sejauh dua kilometer dan turut memanfaatkan drone untuk pengawasan udara.
Pelaksanaan operasi SAR sempat terkendala oleh kondisi laut yang tidak bersahabat.
Tinggi gelombang laut diperkirakan berkisar antara 1,4 hingga 1,7 meter, meskipun cuaca umumnya berawan dan kecepatan angin tercatat sekitar 9 knot.
Alat dan peralatan yang dikerahkan dalam operasi ini meliputi kendaraan penyelamat (rescue car), perahu karet bermesin (LCR + Mopel), peralatan SAR air, medis, komunikasi, drone, dan alat pendukung lainnya.
Setelah lebih dari tiga jam pencarian intensif, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 10.25 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Lokasi penemuan cukup jauh dari titik awal korban diduga terseret arus, yakni sejauh 4,32 mil laut.
Seluruh proses evakuasi dilakukan dengan cepat dan jenazah korban dibawa menuju RS Bhayangkara Padang untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, Tiong May Cay Pakpahan tercatat sebagai warga Kampung Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten
Selama bekerja di Sumbar, ia berdomisili di Kompleks Pasar Baru Pasar Usang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Saksi kunci dalam peristiwa ini, Pikut, adalah rekan kerja korban yang juga bekerja sebagai penyiar radio.
Dikatakannya, korban pada malam kejadian sempat menginformasikan bahwa dirinya sedang berada di Pantai Ujung Batu. Namun setelah pukul 22.00 WIB, ponsel korban tidak dapat dihubungi lagi hingga keesokan harinya.
Supriadi, yang menjadi saksi pertama penemuan barang-barang korban, berperan penting dalam proses pelaporan.
Ia berinisiatif menghubungi nomor yang muncul di layar ponsel korban, identitas pemilik barang segera diketahui dan proses pencarian pun bisa dilakukan secara sistematis dan efektif. (adl/*)

No comments